1. MATRYOSHKA by Jeny Tjahyawati
Dilihat dari motif boneka Rusia sudah dapat ditebak, apa yang menjadi inspirasi koleksi ini. Perpaduan budaya Rusia dan Indonesia dengan kebudayaannya masing-masing yang khas. Dengan style modern etnik, dan menggunakan kain tenun songket Klungkung serta warna-warna pastel.
2. BEAUTIFUL NUSATENGGARA by Ida RoyaniIda mengungkapkan bahwa dia ingin mengangkat keindahan dan keunikan kain-kain etnik dari NTB dan NTT menjadi busana yang cantik. Mengunakan kain-kain yang sudah tua, menghasilkan karya yang terlihat lebih etnik dan eksotis.
3. BENJI IMAJI by Hannie HanantoMenampilkan motif batik kuno Benji dalam warna-warna permen, pastel yang modern. Untuk batiknya menggunakan batik motif Benji, motif kuno Yogyakarta dan Cirebon yang mendapat pengaruh dari motif ukiran kayu Cina.
4. THE ECLECTIC BATAVIA by Sessa (Monica Jufry)
Mencampurkan beberapa unsur budaya seperti Melayu, Arab, Cina dan India yang terdapat dalam budaya Betawi dan terlihat dalam busana pengantin serta kostum tari Betawi. Menghasilkan busana muslim modern ber siluet romantik-feminin. Menggunakan warna-warna seperti abu-abu, kuning mustard dan maroon dan menggunakan sentuhan ornamen bordir, payet, dan sisa benang bordir yang dijahit acak.
5. LOST IN SPACE by Anne Ruvaidah
Di tengah tren busana muslim yang penuh bordir, payet, dan renda, Anne justru menampilkan dengan ragam koleksi busana berkerudung yang terlihat lebih modern, dan terlihat mewah, dipadukan dengan simpul-simpul yang unik. Lost in Space demikian tema yang diangkat pada koleksi Anne dalam pagelaran ini. Menggunakan kombinasi warna dengan bahan yang lembut dan material halus maka disain ini akan terlihat ringan, melayang, praktis, tapi tetap bergaya.
Masih seperti di postingan sebelumnya, bila ditanya dari kelima rancangan ini yang mana yang paling dita suka? maka dita akan menjawab, Matryoshka nya Jeny Tjahyawati, Benji Imaji nya Hannie Hananto, dan Lost in Space nya Anne Ruvaidah. Dari 2 pilihan yang pertama sudah terlihat kenapanya, pemakaian warna-warna pastel yang mendominasi sungguh memikat hati, ditambah dengan disainnya yang anak muda banget sehingga mudah untuk dicintai dan dikenakan oleh anak-anak muda yang mengenakan busana muslim. selain itu juga membuat perasaan tenang dan santai, sekaligus merasa sweet banget pada saat yang bersamaan. Sedang untuk Lost in Space, alasannya hampir mirip sama Ode to Life di hari ke 2 kemarin. Warna-warna monotone selalu mudah menyelip dalam hati ku. Simpel, elegan tak lekang dimakan waktu. Disain yang sedikit futuristik juga mampu menggelitik.
Hal yang paling menarik adalah, dari ke 5 disain diatas, ke lima-limanya menggunakan kain-kain daerah untuk memperkaya rancangan, dan sekaligus untuk menunjukan bahwa kain tradisional dari Indonesia itu pantas untuk berjaya dipanggung ibukota, negara, maupun mancanegara. Terutama Beautiful Nusatenggara nya Ida Royani, yang menggunakan kain tradisional kuno asal nusatenggara. Sangat elegan dan cocok untuk dikenakan ke pasta. Begitu juga Eclectic Batavia nya Monika Jufry, yang menggabungkan berbagai unsur budaya yang tercampur dalam adat betawi mempu dihadirkan dengan bagitu cemerlang dan romantis dan feminin, dihadirkan melalui bordiran-bordiran.
Hidup kain-kain tradisional Indonesia…
Nah, dari keseluruhan peragaan yang sudah saya saksikan selama ajang JFW 09/10, dapat disimpulkan bahwa sekarang busana muslim sangatlah modis dan up to date, dan tidak terasa sangat konvensional seperti dahulu kala. Jaman sekarang busana muslim haruslah dapat mencerminkan keanggunan seorang pemakainya, gaya, trendi dan layak disandingkan dengan busana-busana modern lainnya. Sehingga pemakainya tidaklah merasa minder atau malu berbusana muslim, malah bangga karena dengan menggunakan busana-busana tersebut, selain dapat menjalankan syariat agamanya, dia dapat tampil menarik. Terlihat dari perpaduan warna-warna, disain dan kain yang digunakan.
Show dibuka oleh Irna Mutiara yang mengambil tema koleksi Romantic Return.
Mendapatkan inspirasi dari putri Persia yang elegan dan eksotis di film Prince of Persia lalu dituang kedalam bentuk rancangan yang berupa gaun panjang dengan motif print klasik yang dibuat sedikit “cacat” dan memberi kesan masa kini.
Selanjutnya Yuyuk Nurmaisyah menampilkan Garden Luxury
Dimana kemewahan dunia flora yeng bervariasi warna, bentuk bunga yang eksotis, feminin dan inspiratif sehingga menarik buat di eksplorasi. Menggunakan bahan-bahan yang flowy seperti sifon, sutra maupun tenun, membuat siluet yang dihasilkan menjadi menarik. Penggunaan palet warna cerah dan mengambarkan kebun bunga seperti orange, khaki putty maupun bouganville.
Najua Yanti dengan Shinning On
Terinspirasi dari keindahan warna-warna musim panas dan bunga-bungan yang bermekaran merona jingga dan daun-daun yang bertebaran dibawah cerah matahari menghasilkan koleksi dengan style artistik dan eksotik. Mengadaptasi eastern look dan motif soliter tie dye, serta menggunakan bahan-bahan dari negri tercinta seperti tenun daerah torso.
Nuniek Mawardi dengan Aerial Treasure
terinspirasi dari sintesa 2 budaya masyarakat dataran tinggi yang dipisahkan oleh laut pasifik yaitu indian dan suku Sumba di kepulauan Sumbawa Nusa Tenggara dan menggunakan tenun ikat dengan stilasi flora dan fauna yang bergaya geometris dan sarat ornamen.
Hannie Hananto dengan koleksi nya yang bertemakan Travelodge
Merupakan sebuah ekspedisi fashion yang berupa penggabungan antara motif batik Indonesia dengan motif porcelain China. Dan memiliki style modern kontemporer.
Berikutnya adalah Savitri yang membawakan koleksi bertema Catch Your Eyes
Perpaduan etnic dan feminin dalam sentuhan hand painting, menggunakan material tenun Kalimantan Barat, rawsilk dan sifon silk.
Last but not Least, Dian Pelangi dengan koleksi Estranged
Terispirasi dari suku Bedouin yang suka me mix and match kain-kain dan menghasilkan volume yang “too much” disertai banyakdetail dan aksesoris. Menggunakan kain tradisional macam songket, jumputan, batik dan ATBM.
Well dari ke 7 rancangan disainer diatas… which one you like most?
Me likey Hannie Hananto, Irna Mutiara dan Savitri.
Mba Hannie punya, pattern nya really to die for! Sedangkan punya mba Irna, saya suka ala-ala princess Persia nyaaa… tampak manis dan elegan sekaligus eksotis. Sedangkan disain dari Savitri bentuk dan jenis outternya sungguh cantik dan beragam, pengen dimiliki deh rasanya.